Masjid Ar-Rayah
Masjid ini terletak di sebelah atas Masjidil Haram di al-Judriyah, tempatnya di tanjakan al-Mudda’a ke arah al-Ma’la. Antara masjid dan rumah-rumah penduduk terdapat gang sempit yang menuju ke jalan raya. Di tempat tersebut terdapat sumur Jubair bin Muth’im bin Uday bin Naufal. Sumur ini disebut juga dengan sumur Al-‘Ulya, letaknya di gang sempit tersebut dan berdempetan dengan tembok rumah penduduk. Sumur ini terasingkan dan tidak banyak diketahui orang..
Dalam bahasa Arab al-Rayah artinya bendera. Adapun sebabnya dinamakan masjid Al-Rayah karena Nabi saw disaat penaklukan kota Makkah tahun 8 H, sempat tiba di sumur Jubair bin Muth’im bin Uday. Di sana beliau berdiri bersama tentara muslim yang bilangannya 10000 dan menancapkan bendera kemudian beliau shalat di tempat tersebut.
Dalam bahasa Arab al-Rayah artinya bendera. Adapun sebabnya dinamakan masjid Al-Rayah karena Nabi saw disaat penaklukan kota Makkah tahun 8 H, sempat tiba di sumur Jubair bin Muth’im bin Uday. Di sana beliau berdiri bersama tentara muslim yang bilangannya 10000 dan menancapkan bendera kemudian beliau shalat di tempat tersebut.
Dulu tempat ini tidak dihuni penduduk. Menurut riwayat Nabi saw pernah sholat di tempat ini, Pada zaman Al-Mu’tashim Al-Abbasi tahun 640 H masjid ini dipugar dan dibangun di sebelahnya sebuah masjid lain berdekatan dengan masjid Al-Rayah.
Kemudian Masjid ar-Rayah ini dipugar lagi tahun 1361 H, dan di saat pembongkaran pondasi lama, ditemukan dua batu tulis yang menunjukan keberadaan masjid ar-Rayah di tempat itu. Salah satu batu tulis ini bertahun 989 H dan yang satu lagi bertahun 1000 H. Kedua batu tulis itu sekarang dilekatkan tembok masjid yang telah dipugar. Sedangkan masjid yang terletak di tengah-tengah antara jalan al-Judriyah dan jalan Al-ghazzah dinamakan masjid Malik Fahed (Raja Fahad).
Kemudian Masjid ar-Rayah ini dipugar lagi tahun 1361 H, dan di saat pembongkaran pondasi lama, ditemukan dua batu tulis yang menunjukan keberadaan masjid ar-Rayah di tempat itu. Salah satu batu tulis ini bertahun 989 H dan yang satu lagi bertahun 1000 H. Kedua batu tulis itu sekarang dilekatkan tembok masjid yang telah dipugar. Sedangkan masjid yang terletak di tengah-tengah antara jalan al-Judriyah dan jalan Al-ghazzah dinamakan masjid Malik Fahed (Raja Fahad).